Musisi Koil, Otong bersama perwakilan kumunitas Superfans, Kang Ebet dari distrik Viking Galuh dan Kang Ucok dari Viking Ciwidey menyieun suasana studio semakin rame. Tentunya, sangat tidak sabar Ngomongkeun Persib.
Dan, mengalahkan Persija di laga berikutnya tentu bonus tidak saja memuncaki pucuk klasemen, tapi kemenanguan buat semua bobotoh. Ceuk Kang Otong mah, selalu ada 3 unsur diluar peran pemain yang harus ada.
Namun, yang jelas peran media memang selalu membuat momen laga akbar ini menjadi begitu menyedot perhatian. Bagi kedua tim, ada motivasi berlebih untuk selalu saling menjegal. Dan, menjadi yang terbaik.
Ceuk host Zaenal Arief, dirinya pas membela tim Maung Bandung ini seperti ada marwah setiap bertanding dengan musuh bebuyutan ini. Menurutnya, pas bertemu tim macan kemayoran selalu tertanam kudu bisa menjegal sang rival ini.
“Sewaktu saya berkostum biru, sebelum masuk lapangan dan di ruang ganti sebelum main, selalu tertanam harapan dan harga diri jelas kudu menang,” kenang pria yang kerap disebut Kang Abo ini.
Dirinya dan semua pemain selalu menanamkan dalam pikiran kalau lawan Persija adalah laga harga diri dan kalau sampai berdarah-darah pun harus siap dilberikan.
“Namun rivalitas cuman 90 menit. Silahkan saling jegal, saling hajar tapi cukup di lapangan saja, titik !” jelasnya lagi.
Berdeda pandang memang boleh saja, dan sebagai musisi Band Koil, Otong bersama rekan sejawatnya saat PPKM sehari-hari hanya bisa melakukan rekaman. Dan, Koil baru merilis album 2 bulan kemarin berbentuk CD.
Ceuk Otong, CD dan kaset menjadi pasar besar yang tidak diperhitungkan untuk menjual karaya musiknya. Karena tidak ada konser dan tidak bisa datang, tentu saja fans lebih baik membeli karyanya.
Vokalis yang pernah ikut masuk Sekolah mengbal ini, sempat bercerita kalau maen bolanya dulu tidak melihat ada karir.
“Jaman baheula mah latihan mengbal teh ga bisa dijadikan pegangan hidup. Paling dulu kalau juara bisa menjadi PNS hehehe,” canda Otong.
Untuk menuju laga versus Persija, Otong hanya menyayangkan saat laga versus Persela Lamongan, setidaknya dijadikan pelatih Robert untuk meramu skuatnya.
“Padahal di laga itu lawan memang tidak seimbang. Kritik sih karena lawannya mudah, jadi banyak pemain yang ingin tampil,” tambah Otong.
Namun terlepas dari kesiapan kedua tim, yang jelas sang vokalis Koil ini membogaan pandangan berbeda. Ceuk Otong gak bisa ngitung soal materi dan tren positif. Yang jelas kudu selalu ada tiga unsur ini.
Ada soal Politik yang sudah kerap selalu dibuat. Juga pendukung yang selalu beradu tekanan sebelum laga dengan berperang komen yang saling serang. Dan, hal gaib, yang memang selalu ada dan dilakukan oleh kedua kubu ini.
Dari jaman dulu, memang ketiga hal ini selalu menjadi catatan menarik
Meno’ong tim dan performa pasukan besutan Robert ini saat lawan Persela, memang keyakinan menang itu sangat besar. Tidak saja para bobotoh, mungkin juga para pemain.
Namun sayang kekompakan yang bagus ini, tidak dipersiapkan skuadnya saat akan bertemu Persija. Karena memang selalu ada kesulitan saat bertemu sang rival ini.
Jelas Kang Ebet, pentolan distrik Galuh, Ciamis menggorowok kalau selama pandemi semua kegiatan dibatasi. Paling membantu rekan-rekan dan masyarakat kurang memberi sembako, kerjasama dengan pemerintah.
“Kangen ka stadion yang biasanya menjadi rutinitas sebelum ada pandemi, akhirnya hanya bisa meno’ong Maung Bandung didepan TV. Berat memang,” ujar Kang Ebet.
Banyak pengalaman sebagai pentolan viking di distrik Galuh ini, semua selalu riweuh pas laga versus Persija. Semisal soal tiket, harusnya yang di daerah lebih diutamakan. Dan dipermudah.
Khusus laga nanti, kalau kalah lawan manapun selalu tak bisa makan, apalagi kalau kalahnya oleh sang rival, Persija. Pasti hese makan.
Dan, di laga Maung Bandung versus Macan Kemayoran ini tidak saja menjadi laga yang selalu dinanti.
Begitupun menurut perwakilan distrik Viking Ciwidey, Kang Ucok. Jelasnya laga ini selalu menampilkan suasana panas. Panas dimana saja, tidak saja di lapangan. Medsos dan obrolan sesama suporterpun selalu panas.
Dari jaman dulu, memang sebelum laga deul maut el clasico ini selalu dibumbui hal-hal panas. Termasuk ketiga hal yang dibilang Vokalis Koil, selalu menjadi catatan menarik.
Harapan dan harga diri jelas kudu menang. Tapi semua termasuk situasi di lapangan. Aya istilah menang eleh ku batur, asal ulah ku Persija.
Yang jelas semua narsum dan duo host setuju kalau laga versus Persija akan dimenangkan oleh Tim Maung Bandung.
Namun sangat disayangkan, laga akbar itu harus dimenang sang rival, 0-1 lewat tandukan striker Marco Simic. Dan, kembali Maung Bandung harus kalah. Sehingga asa mengkudeta puncak klasemen semakin rame dan berat. Karena semua tim yang berada di 5 besar, saling sikut berebut naik mengejar tangga puncak. (Bobotoh.id/HR – FT : DD)