GARUDA “ELEH” KARENA “EUWEUH” PEMAIN PERSIB, BANGKIT…!

Kekalahan 0-4 Timnas Garuda dari tim berjuluk skuad Gajah Perang , memang menyesakkan. Akan tetapi, para pemain tidak Fatah semangat dan mereka tetap semangat untuk membalas kekalahan.
Catatan Balad Bobotoh

Dalam dunia persepakbolaan, tidak ada yang tidak mungkin. Jadi sah-sah saja jika pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), juga percaya akan kenyataan itu jelang pertandingan final leg kedua Piala AFF 2020 melawan Thailand di National Stadium, Singapura, Sabtu (1/1) malam pukul 19.30 WIB.

Namun, meskipun berat – nyaris tidak mungkin, tapi kemungkinan Indonesia juara masih terbuka.
Untuk bisa mewujudkan kenyataan (juara) itu, tentu amatlah sulit. Timnas Indonesia sudah tertinggal 0-4, dengan itu berarti Evan Dimas dan kawan-kawan harus bisa unggul lebih dari itu di leg kedua nanti.

Lantas apa yang harus dilakukan STY dan pasukannya ? Jangan mengenal kata menyerah atawa putus asa. Masih ada harapan untuk membalikan keadaan.

Timnas harus siap menuntaskan misi sulit, dengan perjuangan keras untuk bisa keluar dari kesulitan.
Pemain Indonesia muda-muda, sehingga memang belum berpengalaman dalam menghadapi situasi genting seperti sekarang.

Bagi STY menghadapi situasi genting seperti ini, fokus utamanya mau tidak mau harus memperbaiki penampilan Timnas.

Rotasi memang selalu dilakukan, tapi kali ini STY harus melakukan rotasi pemain mulai dari babak pertama. Mengingat kondisi fisik pemain yang sudah terkuras pasca final leg pertama.

Siapa yang harus jadi starter dan siapa yang jadi cadangan, urusan pelatih. Begitu juga dengan strategi, apakah akan (tetap) dengan uyformasi 3-4-3, 4-3-3 atawa 4-5-1 juga STY yang ngatur. Dan beri kesempatan kepada pemain untuk bermain lebih baik sambil belajar untuk lebih baik.

Selain memperbaiki penampilan, untuk kembali menghadapi Thailand konsentrasi dan mental bertanding harus ditingkatkan.

Kekalahan 0-4 Timnas Garuda dari tim berjuluk skuad Gajah Perang , memang menyesakkan. Akan tetapi, para pemain tidak Fatah semangat dan mereka tetap semangat untuk membalas kekalahan.

Terlebih keriuhan para pecinta sepak bola di Tanah Air, yang memberikan dukungan kepada pemain melalui medsos. Mereka memotivasi pemain Timnas agar menunjukkan penampilan terbaiknya.

Teristimewa dukungan dari para.bobotoh, yang tidak pernah ketinggalan menyaksikan Timnas Garuda berlaga.
Mereka tidak hanya mensupport agar pasukan STY bisa balas dendam, melainkan juga mengapungkan kritikan kepada STY dengan nada humor, tetapi ada benarnya juga.

Di antaranya ada yang mengatakan, kekalahan di final leg pertama karena Timnas Garuda tidak komplit.
” Garuda eleh, karena euweuh pemain Persib-na,” celoteh Icang yang disambut gerrr bobotoh lainnya , yang lagi pada ngopi di kafe SE Jalan Setiabudi 139 A, Bandung, Jumat (31/12) sore kemarin.

Bener, sambung bobotoh lainnya , itu Victor Igbonefo teu dimaen-maenkeun bae.
“Karunya, padahal mun teu kapake mah pulangkeun we. Jadi bisa latihan jeung Persib jelang putaran kadua di mulai,” ujar Asep Husin.

Ezra Walian ge, kan alus, terus sering ngasupkeun. Tapi, di final leg pertama mah teu dimaiinkeun pisan.
“Ya, di final leg kadua mah Ezra bahkan Victor jigana dimaenkeun ku si engko pelatih ti Korea Selatan itu,” harap Aldi, punggawa SE.

Meski gol kandang- tandang tidak diberlakukan di final Piala AFF 2020 ini, namun kemenangan atas Thailand di final leg kedua ini perlu ditunjukkan Timnas Garuda. Berapapun skornya. Yang penting menang. Sehingga para pendukung Timnas Indonesia puas menyaksikan penampilan sekaligus kemenangan tim kesayangannya di layar kaca RCTI. Bravo Bobotoh.ID !
(h.ss) *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *