Status sebagai tim yang tak terkalahkan sampai laga ke 11 dan asa besar menyalip tangga puncak klasemen dari Bhayangkara FC, akhirnya pupus.
Karena masih menjaga prokes dan Liga tanpa penonton, maka pemain ke-12 para suporter yang sejatinya selalu bisa membantu buat kemenangan tim kesayangannya.
Pemain Preman Pensiun yang disebut juga sebagai pemimpin preman, Bos Bubun dan perwakilan dari komunitas SuperFans Bandung Barat Mang Kemot, menambah keseruan obrolan soal tidak adanya sosok yang kudu dituakan di lapangan ini.
“Saya masih sibuk ngurus terminal,” celetuk Bob Bubun saat membuka obrolan sambil tersenyum lebar.
Bela diri dan olahraga, mengbal bareng Sepi der main menjadi rutinitas selama PPKM. Bubun yang tidak punya bakat akting, bercerita soal dirinya melakoni akting di Preman Pensiun.
“Awalnya hanya nengok teman-teman di Preman Pensiun, dan kebetulan ada penulis dan sutradara. Nanya apa pekerjaaannya, saya bilang atlet,” tutur Bubun yang akhirnya ditawari ikut gabung di Preman Pensiun sebagai pimpinan Preman Terminal.
Ceuk Bubun soal tidak ada yang dikolotkeun di skuad Robert Alberts, terto’ong jelas saat laga versus Tim Macan Kemayoran. Harus punya sosok pemain yang disegani teman dan lawannya.
Intinya sosok pimpinan kudu punya wibawa dan tanggungjawab memiliki untuk memberi motivasi anak buahnya. Dan, sosok pimpinan itu yang tidak ada saat bentrok versus Persija.
“Saya greget pas meno’ong laga versus Persija. Saya malah sudah siap pake sepatu bola untuk menggantinya, hahahaha,” canda Bubun lagi.
Sementara karena banyak kegiatan yang belum dapat izin dari kepolisian, akhirnya berbagai kegiatan yang kerap sering dilakukan sebelum Pandemi. Menjadikan Viking Distrik Bandung Barat harus gigit jari tidak bisa datang ke stadion.
Ada harapan yang diinginkannya soal laga Supardi dan kolega selanjutnya seperti sosok striker dan gelandang, yang meminta ada evaluasi. Kalau perlu ada penyegaran dengan pemain baru.
Untuk striker seharusnya manajemen mencari ujung tombak baru, kudu ada evaluasi di putaran kedua nanti. Karena semua ingin setiap laga berbuah kemenangan.
Sedang lini tengah yang dihuni Klok dan Rashid adalah pemain yang setipe. Tidak ada yang mengacak-ngacak pemain lawan. Mereka berdua bertipikal sama.
“Saya sih berharap Konate gabung lagi untuk menghuni lini vital ini,” harap Mang Kemot lagi.
Berbeda pandangan dari host Zaenal Arief yang memang sering berkelana ke beberapa klub. “Saya memang main dimana-mana, tapi kalau lawan Persija bisa mencetak gol,” kenang Zaenal Arief.
Menurut pria yang kerap disebut Abo ini, sebetulnya di laga versus Persija di 10 menit awal sebetulnya kans mencetak gol sangat besar. Namun sayang pertahanan tidak dipersiapkan matang.
Dengan komposisi para pemain belakang yang tidak main seperti Victor, ditambah kondisi Supardi yang sudah tidak ‘on fire’, sudah terlalu tua. Seharusnya memberikan porsi bermain pemain belakang lainnya.
“Supardi memang tidak jelek, tapi kalau stok posisi bek habis saya sih oke. Tapi kan banyak pilihan pemain lain, seperti Indra Mustapa yang bisa memberikan kontribusi besar,” jelas Abo lagi.
Soal laga selanjutnya versus Persiraja Banda Aceh yang berada di zona degradasi, semua narsum dan host sepakat jangan menganggap enteng. Tapi tetap kudu menang untuk memulihkan kepercayaan setelah digebuk Persija.
Mang Kemot memprediksi Maung Bandung menang 2-1. Bos Bubun yakin menang 3-1. Dan, Mang Abo memprediksi Supardi dan kolega menang 3-0. (Bobotoh.id/HR – FT : DD)