RAHMA DUDUNG ABDURACHMAN DIKUKUHKAN JADI BUNDA ASUH STUNTING

“Ini bukan hanya pengukuhan, melainkan juga pemberian penghargaan dari BKKBN kepada Ketua Umum Persit KCK yang telah berjasa besar dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kami berharap posyandu milik Persit KCK mampu menjadi sister posyandu bagi posyandu umum di luar Persit yang jumlahnya sangat banyak,”

Hasto Wardoyo, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

 

Suasana Markas Komando Daerah Militer (Makodam) III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis malam, 14 September 2023 itu tidak seperti biasanya. Ada kemeriahan rangkaian kegiatan Wawangi Wangsit Siliwangi, perhelatannya lebih layak disebut Malam Budaya Jawa Barat. Kehadiran Doel Sumbang dan komedian Sule alias Entis Sutisna plus iringan musik dari Ega Robot Ethnic Percussion, menjadi makin kental nuansa Sunda.

Malam itu, Ketua Umum Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK) Rahma Dudung Abdurachman dikukuhkan BKKBN, Hasto Wardoyo, menjadi Bunda Asuh Anak Stunting….! Hasto juga menyerahkan penghargaan khusus kepada Persit KCK atas peran aktifnya dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.

“Ini bukan hanya pengukuhan, melainkan juga pemberian penghargaan dari BKKBN kepada Ketua Umum Persit KCK yang telah berjasa besar dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kami berharap posyandu milik Persit KCK mampu menjadi sister posyandu bagi posyandu umum di luar Persit yang jumlahnya sangat banyak,” ungkap Hasto.

 

(Penghargaan BKKBN untuk Ketua Umum Persit KCK yang berjasa besar dalam upaya percepatan penurunan stunting)

 

Rangkaian kegiatan Wawangi Wangsit Siliwangi sebagai bagian dari kunjungan kerja Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di wilayah Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi yang meliputi Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Salah satunya kegiatannya antara lain penobatan Jenderal Dudung sebagai Bapak Asuh Budaya Jawa Barat dan Banten.

Turut hadir menyaksikan pengukuhan antara lain Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, Panglima Kodam III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Erwin Djatniko, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Provinsi Jawa Barat, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat, Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Profesor Didi Turmudzi, tokoh budaya Banten Profesor Tihami, dan sejumlah undangan dari unsur kerajaan nusantara di Jawa Barat.

Di temui di sela kemeriahan malam penganugerahan, Hasto Wardoyo menyampaikan apresiasi tinggi atas kiprah Persit KCK dalam membantu pemerintah untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia. Upaya konkret tersebut salah satunya dengan menjadikan sekitar 600 pos pelayanan terpadu (Posyandu) Persit KCK sebagai pusat rujukan bagi sekitar 6.000 posyandu di luar Persit KCK. Hasto berharap dengan pengukuhan Ketua Umum Persit KCK Bunda Asuh Anak Stunting, maka upaya percepatan penurunan stunting di lingkungan keluarga besar TNI Angkatan Darat semakin massif dan berkembang.

Melalui keterlibatan Persit KCK, Hasto optimistis target penurunan stunting bakal tercapai lebih cepat. Apalagi, Persit KCK telah menerapkan teknologi informasi dalam tata kelola dalam penanganan stunting melalui aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu yang diluncurkan KSAD awal September 2023.

 

(Hasto berharap posyandu Persit menjadi bunda bagi posyandu lain di tengah masyarakat)

 

“Saat ini prevalensi stunting kita masih 20,6 persen. Itu data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 lalu. Bulan ini sedang berjalan pendataan SSGI 2023. Kami menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun menjadi 18 persen pada tahun ini dan turun lagi menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. Angka 14 persen ini merupakan target yang telah ditetapkan pemerintah dalam RPJMN 2019-2024,” papar Hasto.

“Kami berharap pengukuhan Bunda Asuh Anak Stunting bisa diteruskan di tingkat Kodam, Kodim, Koramil, hingga Babinsa. Bahkan, kami berharap posyandu Persit menjadi bunda bagi posyandu lain di tengah masyarakat,” tambah Hasto.

Di bagian lain, Hasto secara khusus mengapresiasi aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu yang digagas Mabes TNI AD. Menurutnya, aplikasi ini untuk memudahkan prajurit TNI AD dan keluarganya, serta masyarakat Indonesia pada umumnya, dalam mengakses layanan kesehatan. Inisiatif ini juga dimaksudkan untuk terus menurunkan angka stunting.

Lewat aplikasi cerdas e-Stuntad, siapa pun dapat mendeteksi dengan mudah wilayah-wilayah dengan angka stunting masih terbilang tinggi. Data tersebut diperoleh dari laporan para babinsa yang mendata langsung kondisi di lapangan. Sedangkan aplikasi e-Posyandu merupakan aplikasi berbasis data pemantauan terkait informasi kondisi kesehatan ibu hamil dan balita, serta laporan tumbuh kembang balita yang dapat dilakukan secara real time dan interaktif. Selain itu, aplikasi ini juga mampu menyediakan data lokasi posyandu terdekat di wilayah tempat tinggal masyarakat yang mengakses aplikasi ini. (Bobotoh.ID/HR-NJP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *