Bhayangkara FC, Arema Malang, Persija, Bali United dan tentu saja Persib di setiap pekan selalu bersaing untuk menjadi yang teratas. Dan, Bhayangkara meskipun sempat digilas Rashid dan kolega dengan skor 0-2, masih bercokol di urutan pertama.
Namun, di pekan ke-9 dua tim urutan 2 dan 3, PSIS Semarang dan Persib akan saling berebut untuk mengambil alih posisi Bhayangkara FC. Kedua tim ini memang sedang ‘on fire’. Keduanya menjadi tim yang belum terkalahkan sampai pekan ke-8 ini.
Seperti biasa, kepemimpinan sang pengadil lapangan kembali mencuat dengan berbagai kontroversinya, sampai-sampai mengemuka bagaimana kalau teknologi VAR dijalankan.
Di Ruang Ganti Liga 1 2021/2022 bareng SuperTalks selain kehadiran keluarga besar Persib, striker jaman baheula dan pemain Primavera 1955 – 1956, Asep Dayat. Juga ada komunitas Superfans dari Kabupaten Bandung yang diwakili Ari Keting dari Distrik Majalaya.
“Selama Pandemi ini, ada program-program yang sering dilakukan, seperti Mancing bareng, Ngaliweut tetap dilakukan. Cuma yang biasanya silaturahminya dengan 18 diistrik, karena Covid hanya bisa dihadiri setengahnya,” jelas Ari Keting.
Ada rencana kalau meno’ong PPKM yang mulai longgar, ke 18 distrik ini akan dikumpulkan di acara mengbal. Sudah kangen karena kegiatan itu yang bisa dilakukan sebagai suporter selain mendukung Persib.
Sebagai pemain ke-12, Ari Keting dan bobotoh lainnya memang sering greget melihat laga Persib tanpa bisa ke stadion. Tapi memang harus ikut aturan, supaya liga terus berjalan. Menjaga prokes.
“Namun tetap kami mendukung meskipun ada laga yang berujung seri. Karena bagi kami, seri itu adalah kalah. Dan untuk laga versus PSIS, saya yakin Persib akan menang lagi,” jelasnya begitu antusias.
Cerita menarik datang dari Asep Dayat saat dirinya diberi kesempatan dan terpilih untuk bergabung dengan tim Primavera di Italia. Banyak pengalaman seru dan lucu.
Ceuk Asep Dayat, ada kebanggaan yang tidak bisa dilupakan saat di negara ini. Bisa ketemu dengan Ruud Gullit. Dan, ada pengalaman menarik lainnya soal pola makan yang berbeda jauh dengan di kampung halamannya.
“Pernah suatu kali kita disuguhkan 1 tungku Pizza, saya yang datang dari Kampung bingung bagaimana cara makannya. Saya pernah seminggu bingung harus milih makan apa,” cerita Asep Dayat sambil mengenang saat di tahun 1995-1996.
Saat ditanya duo host Ruang Ganti Liga 1, Gusdul dan Zaenal Arief soal skuad Persib besutan Robert Alberts yang telah berlaga sampai pekan 8, striker jaman Roby Darwis ini bilang kalau sekarang pasukan Robert punya pemain jangkar luar biasa pintar, Dedi Kusnandar.
Tambah Asep lagi, selain kehadiran gelandang serba bisa ini, ada juga Frets Butuan dan Ezra Wallian yang sering menyulitkan pertahanan musuh. Dan, itu kelebihan yang dimiliki kedua pemain ini.
Dan, untuk starting eleven kayaknya kudu dipertahankan saat melawan PSIS Semarang. Karena mereka sudah padu, antara pemain lokal dan asing. Meski ada beberapa kesalahan, tapi itu bisa dibenahi.
Untuk versus PSIS Semarang, beruntung pelatih Imran Nuhamuri mengundurkan diri, karena dia punya pengalaman saat di Italia. Para pemain mudanya patut diwaspadai.
Tapi Persib akan kembali menuai kemenangan dengan skor 2-0. Dan, langsung merebut posisi puncak dari Bhayangkara.
Prediksi kedua narsum ini memang tepat, di laga ke-9 Selasa, 26/10/21 malam itu skuad asal Belanda ini menekuk PSIS dengan skor tipis 1-0. Dan, euforia pemain dan bobotohpun kembali membuncah, karena Persib bercokol di posisi pertama ! (Bobotoh.id/HR)