Catatan Balad Bobotoh
SUNGGUH memalukan, tim (mewah) sekaliber Persib Bandung (sementara) nyengcle di posisi ke-16 dari 18 kontestan BRI Liga 1 2022-2023.
Benar, liga baru berjalan dua laga. Namun, dengan raihan satu dari hasil imbang 2-2 lawan Bhayangkara FC dan keok 1-3 kontra Madura United, tentunya tak layak.
Badai cidera yang melanda tim kebanggaan warga Jawa Barat, jangan dijadikan alasan untuk tak mengakui kekalahan. Lantaran pelatih sendiri yang sesumbar atawa kerap ngomong, jika Persib Bandung punya kedalaman pemain yang mumpuni.
Draw versus Bhayangkara FC, bisa dimaklum lantaran main di kandang lawan. Tetapi, terkapar oleh Madura United di kandang sorangan, nya wirang pisan atuh.
Coach Robert Rene Alberts tak jeli, sudah tahu Madura United lagi on fire, membantai Barito Putera 8-0 tanpa balas, eh dia malah menurunjan starting line up yang tak karuan.
Fitrul Dwi Rustapa yang saat lawan Bhayangkara FC tampak banyak kelemahan, bahkan membuat blunder, masih saja dimainkan. Padahal, itu Made Wirawan tentunya siap untuk merumput.
Begitu juga dengan Bayu M. Fikry, dengan sudah lama tak bermain, setidaknya dia tampak belum padu mainnya. Semestinya yang menggantikan posisi Henhen Herdiana itu, bisa Kakang Rudianto atawa Rahmat Irianto.
Terus itu Ezra Walian, kenapa seperti dipaksakan untuk main mendampingi David da Sylva ? Kenyataannya, dia tak berfungsi sama sekali. Jika alasannya masih belum fit, tapi kenyataannya Ciro Alves dimainkan juga, tapi kenapa Febri Haryadi tak dicoba ?
(detiksport)
Menurunkan Ciro Alves hanya tinggal hitungan menit laga berakhir, percuma saja. Coba kalo mantan penyerang subur Persikabo itu dimainkan dari awal babak kedua, mungkin hasil akhir lain ceritanya.
Sejatinya, Ciro main dari awal babak kedua menggantikan Erwin Ramdani. Dengan begitu, barisan depan Persib bisa menyengat dengan memindahkan Frets ke sayap kanan, terus Zalnando didorong ke depan ke sayap kiri.
Jika saja itu terpikirkan, bukan.mustahil babak hasilnya bisa lain. Namun, ini mah yang kerap terjadi, coach Robert Rene Alberts sering blunder dalam melakukan pergantian pemain. Alih-alih bikin strategi kejutan, tapi hasilnya banyak jeblog. Terbukti, unggul di babak pertama. Di babak kedua, hasil akhir paling banter seri, bahkan kalah. Malik eleh tea.
Dengan tak bisa mempertahankan keunggulan, jelas dari situ Robert Rene Alberts bisa disebut minim steategi.
Lantas, kenapa tak (dicoba) menurunkan pemain yang bisa menakutkan lawan, seperti Febri Haryadi ?Buktinya, Ciro Alves juga diturunkan.
Dengan tak menurunkan beberapa pemain penting yang sebelumnya cidera, tapi kini sudah fit meski belum seratus persen. Jelas, itu memudahkan pelatih tim lawan untuk mengatasinya.
Terbukti, kalah di babak awal, di babak kedua Madura United balik unggul dengan skor telak.
Disini kelemahan Robert Rene Alberts terkuak, sebagai pelatih yang mengandalkan strategi yang cenderung itu-itu saja alias minim strategi.
Padahal, kalau saja beberapa pilar penting itu diturunkan. Setidaknya, bisa untuk mengganggu konsentrasi pelatih lawan, bahkan bisa juga untuk nyingsieunan pertahanan lawan.
(okezone.bola)
Di laga ketiga, Mnggu (7/8), Maung Bandung akan bertandang di kandang Pesut Etam, julukan tim Borneo FC yang diarsiteki Fabio Legundez.
Untuk berlaga di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan, sebanyak dua puluh dua pemain hasil pilihan tim pelatih (Robert, Budiman, Yaya Pasos,dokter Gani) siap main.
Bahkan, kecuali Victor Igbonefo dan Beckham Putra Nugraha para pemain yang sebelumnya absen, kini dibawa serta. Dengan kekuatan yang munpuni, setidaknya Persib Bandung bertekad untuk memperbaiki posisi klasemen sementara.
Oke kalau begitu mah. Tetapi kade, jangan mengulang kesalahan apalagi kekalahan lagi menir ! Soalna, resikona berat, para bobotoh bisa ngadat gede- gedean.
Penulis : h. Soleh Subary – balad bobotoh/pengamat
Editor : heru bhakti – bobotoh.id