“Bila gizi ibu menyusui dan bayinya tercukupi atau terpenuhi maka stunting dapat kita cegah“
Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat.
Berbagai upaya dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat untuk percepatan penurunan stunting di Jawa Barat, salah satunya dengan cara pencegahan dari hulu, yaitu memastikan para ibu pasca persalinan menggunakan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), bisa menggunakan IUD, Implant ataupun MOW.
Dan, upaya itu terus menerus dikerjakan oleh BKKBN Jawa Barat. Teranyar gawean yang di iniasiasi langsung Plt Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si beserta jajarannya dan Dinas Dalduk Kota/ Kabupaten memanfaatkan Momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Mereka melakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) KB Pasca Persalinan, KIE 1000 HPK, KIE pemberian ASI Ekslusif kepada para ibu-ibu yang baru saja melahirkan untuk mencegah terjadinya stunting di RS Rosela Kabupaten Kerawang, RS Hermina Arcamanik Kota Bandung, RSUD Dr Slamet Kabupaten Garut dan Bidan Praktek Mandiri Kabupaten Cianjur
“Kegiatan KIE merupakan salah satu upaya yang dilakukan BKKBN Jawa Barat dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Jawa Barat,” ujar Dr. Dadi.
Salah satunya dengan cara pencegahan dari hulu yaitu memastikan ibu ibu pasca persalinan menggunakan KB MKJP (metoda kontrasepsi jangka panjang), bisa IUD, implant ataupun MOW.
Dengan menggunakan KB MKJP lanjut Dadi, maka jarak kelahiran bisa ditunda sehingga bisa fokus untuk mengasuh bayi yang baru lahir seperti memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan , memastikan gizi ibu menyusui tercukupi dan juga gizi bayi sampai umur 2 tahun
“ Bila gizi ibu menyusui dan bayinya tercukupi atau terpenuhi maka stunting dapat kita cegah “ kata Dadi
Jabar sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia yaitu hampir 50 juta jiwa punya tantangan besar, dengan prevelansi stunting 20,2 % berdasaran data SSGI tahun 2022. Masih diatas target yang ditetapkan sesuai Perpres no 72 tahun 2021 yaitu sebesar 14% tahun2024
Dengan demikian masih perlu dilakukan percepatan penurunan stunting di Jabar secara holistic dan dilakukan seluruh piak agar dapat menuju Jabar Zero New Stunting guna menyongsong Indonesia Emas tahun 2045. (Bobotoh.id/HR)
J