Mendengar nama Persib, Cumil Si Gede Milik begitu jargon di medsosnya, langsung bilang secara spontan kalau tim kebanggaan Jawa Barat ini sudah ‘Di hati’.
Cumil ingat waktu pas mau maen Persib, ibunya ngasih bekal uang 10 rebu. Jadi ga ke bayang gimana harus bisa ke stadion.
Jadi naek truk menjadi keharusan untuk bisa meno’ong tim pujaan. Yang penting uang bekal itu jangan sampai dikeluarkan untuk ongkos. “Uang itu kudu cukup buat beli minuman,” kenang Cumil yang mengidolakan striker Gonzales.
Perempuan 4 bersaudara ini menceritakan soal peran sosmed yang terkadang bikin riweuh pas ada pertandingan besar. Pesannya kalau ada pertandingan big match, lebih bagus jangan kontak fisik. Tapi gunakan sosmed, tentu dengan benar.
Cumil yang suka membuat konten rada nyeleneh ini, dan banyak berisi juga soal permainan anak-anak jaman baheula dan juga penyuka ipok meti ini mengisahkan soal konten free style momotoran nya.
“Mulai momotoran sejak SMA dan punya ‘rotom tolok’ (motor kolot), dan pas lagi pusing yang dilakukannya momotoran. Sampai nginep ge di jalan, di pom bensin. Bisa 2 hari ga pulang,” kenang Cumil yang ikut klub motor Mosting free style.
Untuk masalah hobinya yang lebih kelaki-lakian ini, sebenarnya ortu pingin jadi laki. Jadi dari kecil mainannya laki pisan, seperti bebedilan. Bukan boneka.
Cumil bilang saat melakukan atraksinya tidak asal dijalan umum, tapi mencari tempat-tempat jalanan yang sudah aman. Misal di Brigif Cimahi.
Tambah Cumil untuk para pemula yang mau menggeluti di dunia free style yang jelas kudu punya skill, dan harus berani.
Ketika ditanya host Presiden Ipok Meti soal kontennya yang terkadang ada kata-kata kasar dengan ucapan ‘kancing coplok’.
“Ortu sempat bilang menang ngomong kasar, asal bisa mengkondisikan siapa lawan bicaranya,” jelasnya.
Di akhir obrolan, Cumil mengisahkan soal jargon Aink Si Gede Milik, Cumil hanya bilang mungkin sudah miliknya saja. Dan memberi pesan buat para bobotoh jadilah diri sendiri, jangan jadi orang lain. (Bobotoh.id/HR)