MASIH MENGAUM-MAUNG BANDUNG “DITIKAM” HAKIM GARIS

” Wah, kalau kepemimpinan wasit dan hakim garis dibiarkan terus begini, kapan saatnya para penggila sepakbola di Indonesia bisa disuguhi pertandingan sepak bola yang menarik dan enak ditonton. Bagaimana ini PSSI, kok adem aja ?, ”

Nugroho, warga Batununggal

Catatan Balad Bobotoh

Sejak kick off babak pertama, duel dua tim papan atas antara Persib Bandung kontra PSM Makasar pada lanjutan BRI Liga 1 2022-2023 berlangsung seru. Namun, memasuki babak kedua dimana Persib sedang unggul 1-0 yang dihasilkan Achmad Jufriyanto pada menit 45+1.

Laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa (14/2/2013) sore itu jadi tak seru lagi.
Kunaon ? Apalagi kalau bukan karena ulah perangkat pertandingan, tapi “boga lakonna” bukan wasit melainkan hakim garis. Sami mawon lantaran satu paket. Jadi, kerjasama yang apik di lapangan itu bukannya antar pemain belakang, tengah dan depan. Ini mah, bener-bener ulah pikasebelen hakim garis dan wasit.

Dampak dari itu, pada menit ke-54 penyerang Juku Eja, julukan tim yang diarsiteki Bernando Tavares itu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Ramadhan Samanta. Setelah itu, Beckham Putra Cs yang berusaha ingin menambah gol, kerap dirugikan ulah perangkat pertandingan.

Saking kesal atawa gemas dengan keputusan-keputusan kontroversial sang pengadil di lapangan, para pemain Persib mulai terpancing emosinya. Namun, protes-protes itu tak digubris wasit. Alih-alih bernafsu untuk mengungguli lawannya, justru malah gawang Teja Paku Alam kebobolan lagi pada menit ke-65 lewat sepakan langsung Yance Sayuri dari luar kotak penalti. Skor pun berubah menjadi 1-2.

Situasi di lapangan pun tampak dan terasa panas. David Da Silva, Ciro Alves, Beckgam Putra, dan pemain Persib lainnya yang melakukan protes keras langsung dengan menghampiri wasit, keukeuh teu digubris. Jadi jangankan mereka para pecinta Persib yang nonton bareng (nobar), seperti di sub terminal angkutan kota di Tegallega, para bobotoh yang nyetadion pun yang meneriakan kata-kata wasit goblog dan hakim garis edan, mereka para pengadil itu norek we.

Hanya saja, wasit Dwi Adi Purba Wicaksono yang tentu saja kepemimpinannya merugikan tim kebanggaan warga Jawa Barat, bukan tukang obral kartu kuning seperti Toriq Hitaba yang ulah kepemimpinannya selalu merugikan Tim bahkan manajemen Persib Bandung. Skor 1-2 tak berubah hingga wasit meniupkan peluit panjang yang disambut sorak-sorai kata-kata kecaman kepada tim pengadil itu.

” Wah, kalau kepemimpinan wasit dan hakim garis dibiarkan terus begini, kapan saatnya para penggila sepakbola di Indonesia bisa disuguhi pertandingan sepak bola yang menarik dan enak ditonton. Bagaimana ini PSSI, kok adem aja ?, ” sesal Nugroho, warga Batununggal Bandung seberes nobar di Tegallega.
Lain halnya dengan Anyeng (anak nyengseret), Persib mah langganan dirugikeun ku wasit nu butuh kiri-kanan okeh.

” Ya pastilah, wasit nu kitu mah butuh nu sebutanna kiri-kanan okeh. Soal mutu, lain mutu paranti ngarendos di tukang lotek, maksudna mutu kepemimpinan wasit di nomer sakiankeun, ” ungkap Udin, sapaan akrab Anyeng.
Dengan hasil (kekalahan) itu direktur dan komisaris PBB, pasukan Luis Milla lengkap dengan para asisten pelatihnya. Selain itu para pentolan Bomber, Viking dan Superfans yang nyetadion tentu balik ke Bandung dengan raut wajah muram. Kesel bercampur sedih.

saja kegagalan yang seharusnya tak perlu terjadi, jika sang perangkat pengadil itu bertindak adil. Peluang Maung Bandung untuk menguber kursi reyod pemuncak klasemen sementara, masih menunggu. Kemarin mah Maung Bandung ” ditikam ” hakim garis.
Kini Persib Bandung tertinggal 4 poin dari sang pemuncak klasemen sementara, PSM Makasar.
Bahkan Maung Bandung harus puas berada di bawah Persija Jakarta yang poinnya sebiji lebih banyak.
Meskipun demikian, tim kebanggaan warga Jawa Barat ini masih berpotensi menempel sang pemuncak klasemen sementara, lantaran memiliki tabungan satu laga tunda.

Apalagi sang pemuncak klasemen sementara itu tersandung, sedangkan Persib Bandung menang.
Makanya, jalan menuju ke singga sana juara BRI Liga 1 2022-2023 masih panjang. Baru memasuki pekan ke-23., dari 34 laga. Masih ada 11 laga lagi yang harus ditempuh para tim peserta.

Kemudian persaingan ketat di antara kandidat kuat juara, nampaknya tidak jauh dari 5 tim yang kini tengah bersaing.ketat. Saling susul dan saling menduduki klasemen sementara. Ke- 5 tim itu, adalah PSM Makasar, Persija Jakarta, dan Persib Bandung serta Persebaya Surabaya. PSM Makasar yang kiini mengantongi 50 poin, untuk sementara menduduki puncak klasemen.
Disusul oleh Persija Jakarta, dengan raihan 47 poin bercokol di posisi runner up.

(bola.kompas.com)

Terus Persib Bandung yang memiliki 46 poin berada di posisi ketiga. Dua pesaing lainnya Madura United 40 poin serta Persebaya Surabaya 37 poin.
Makanya sang pemuncak klasemen dan Runner up sementara, masih belum aman dan berpotensi disusul oleh pesaing terdekatnya.

Persib Bandung yang memiliki tabungan 1 laga, jika memenangkan laga tundanya dengan Bhayangkara FC, dengan sendirinya perolehan poinnya bisa mendekati RTsang pemuncak klasemen atau menempel runner up.
So pasti, Maung Bandung bisa susul menyusul lagi dengan tim peringkat di atasnya. Apalagi di antara mereka ada yang tersandung atau saling berhadapan.
Bravo Persib Bandung !

Penulis : h. soleh subary – pengamat persib Bandung, balad bobotoh.

Editor : heru bhakti – redaktur pelaksana bobotoh.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *