GALANG DONASI DENGAN STRATEGI PENTAHELIX, YOU ROCK ! (KAMU KEREN !)

“Kita menjadikan BAAS bukan hanya menyasar kaum Bapak untuk asuh anak stunting melainkan semua unsur masyarakat agar tergerak dan peduli terhadap isu stunting. Inovasi yang dilakukan agar menjangkau dan akuntabel maka kita melakukan penggalangan dana di platform kitabisa.com,”

Jason dan Meita, Perwakilan Duta Genre Jabar,

 

Duta Genre dan Forum GenRe Jabar bergerak turun tangan menggalang donasi dan merangkul masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam program BAAS ! BAAS ? Ya…Itu, Bapak Asuh Anak Stunting. Merupakan sebuah upaya penurunan angka prevalensi stunting dengan memperoleh dukungan dan donasi untuk diberikan kepada keluarga yang beresiko stunting di Jawa Barat.

Melalui strategi pentahelix, BAAS menjadi lebih luas pelibatannya. Bukan hanya kaum Bapak yang dibidik namun para Bunda, teman sebaya, komunitas, pelaku usaha, tokoh masyarakat, akademisi, media dan juga pemerintahan menjadi sasaran sebagai mitra.

Kolaborasi ini dilakukan bersama dengan perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan Satgas Percepatan Penurunan Stunting serta didukung oleh anggota DPR RI Komisi IX, Anggota DPRD Jawa Barat Komisi V dan juga Anggota DPRD Kab. Bandung Barat, serta Baznas. Penggalangan donasi dilakukan oleh Satgas Percepatan Penurunan Stunting Jawa Barat dengan pegawai perwakilan BKKBN Jawa Barat sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting.

Menurut Muhammad Kodir, Koordinator Program Manager Satgas Percepatan Penurunan Stunting Jawa Barat, Setiap bulannya Kepala Perwakilan, Sekretaris, Satgas, Ketua Tim Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat mendonasikan sejumlah uang sesuai paket yang dipilih, Setiap bulannya terkumpul sekitar 6 Juta Rupiah. Kemudian setelah terkumpul bersama Duta GenRe dan Forum GenRe Jawa Barat menyalurkannya ke wilayah yang tinggi resiko stunting.

“Penyaluran donasi ini berupa telur dan makanan tambahan bergizi. Kegiatan ini sudah 3 bulan berlangsung dan akan dilakukan selama 6 bulan ke depan. Kegiatan BAAS ini pun melibatkan para kader, TPK, serta unsur pentahelix yang ada di wilayah penyaluran donasi,” terang Kodir.

Perwakilan Duta Genre Jabar, Jason dan Meita mengatakan,  masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat dikenal dengan falsafah Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh, karena itulah keduanya optimistis BAAS akan mendapat respon positif dari semua kalangan.

“Kita menjadikan BAAS bukan hanya menyasar kaum Bapak untuk asuh anak stunting melainkan semua unsur masyarakat agar tergerak dan peduli terhadap isu stunting,” jelas mereka berdua.

 

 

“Inovasi yang dilakukan agar menjangkau dan akuntabel maka kita melakukan penggalangan dana di platform kitabisa.com,” Jason menambahkan.

Dengan link https:kitabisa.com/genrepedulibalitastunting dan https://kitabisa.com/campaign/temankamuberaksi dilakukan penggalangan dana kepada remaja sebaya yang tergabung di PIK Remaja, Forum GenRe, ataupun komunitas-komunitas remaja yang ada di Jawa Barat. dengan donasi yang bisa berapapun.

Sebenarnya ini merupakan rangkaian Adujaknas 2023 dimana kita beraksi nyata membantu keluarga dan anak beresiko stunting khususnya di Jawa Barat melalui BAAS. Adukjaknas 2023 sendiri akan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun ini di Semarang. Namun, penggalangan dana di kitabisa.com akan terus dilakukan minimalnya 6 bulan ke depan dan terus berkolaborasi dengan berbagai unsur termasuk media seperti media yang tergabung di Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Jawa Barat, pungkas Jason dan Meita.

 

Penyaluran Donasi: Bukan Hanya Sekedar Telur

Hari Hermawan, Program Manager Satgas Percepatan Penurunan Stunting Jawa Barat menjelaskan dari donasi yang terkumpul sudah disalurkan ketiga wilayah. Penyaluran dilakukan di Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kota Bandung. Penyaluran donasi bukan berupa uang namun dibelanjakan dalam bentuk telur dan makanan bergizi lainnya.

Tambah Hari, bukan hanya sekedar pemberian telur namun berkolaborasi dengan program Dahsat (Dapur Sehat Anak Stunting) mengolah bahan makanan menjadi makanan siap santap yang bergizi yang dikirim langsung ke rumah keluarga yang beresiko stunting. Kegiatan ini akan dilakukan sampai enam bulan ke depan setiap harinya.

Selain pemberian makanan tambahan, dilakukan pula edukasi terkait sanitasi lingkungan, pola hidup sehat, pola asuh serta edukasi terkait dengan stunting baik oleh Satgas maupun Duta GenRe. (Bobotoh.ID/HR-bkkbnJabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *